Selasa, 24 Mei 2022

TUGAS AKHIR MAPEL A I J

 TUGAS AKHIR MAPEL AIJ

CYBER CRIME








NAMA: Rivaldi Bushthomy

KELAS: XI-TKJ2

LINK: https://rivaldibuhthomy.blogspot.com/




SMK TAMAN SISWA 2 JAKARTA

JL. GARUDA N0.44 RT01/RW05 KEL. KEMAYORAN  KEC. KEMAYORAN  JAKARTA PUSAT







Daftar Isi


Pengertian Cyber Crime 

Pengertian Hacker dan jenis-jenis Hacker ?

Jenis-Jenis Cyber Crime Berdasarkan Aktivitasnya 

Berikan macam-macam contoh kasus Cyber Crime (di seluruh dunia)

Bagaimana cara pencegahan Cyber Crime secara Internal, Eksternal maupun secara Global. 

Kesimpulan / ⦁ Penutup


 

Cyber Crime


Pengertian Cyber Crime

Apa Itu Cyber Crime? Menurut Organization of European Community Development (OECD) cyber crime adalah semua bentuk akses ilegal terhadap suatu transmisi data.

Itu artinya, semua bentuk kegiatan yang tidak sah dalam suatu sistem komputer termasuk dalam tindak kejahatan.

Secara umum, pengertian cyber crime biasa diartikan sebagai tindak kejahatan di ranah dunia maya yang memanfaatkan teknologi komputer dan jaringan internet sebagai sasaran.

Seperti apa yang telah disebutkan, tindakan cyber crime ini muncul seiring dengan kian gencarnya teknologi digital, komunikasi dan informasi yang semakin canggih.




Contoh Kejahatan Cyber Crime


Agar lebih jelasnya, berikut ini merupakan contoh kasus cyber crime yang terjadi di Indonesia maupun di dunia.

1. Memalsukan Akun Facebook Seseorang

Salah satu contoh kejahatan cyber crime yang paling sering terjadi adalah pengkloningan akun facebook milik seseorang.

Tindakan ini marak terjadi kepada para public figur atau tokoh terkenal yang memiliki banyak pengikut.

Dengan banyaknya atensi yang diterima oleh akun kloningan, pemalsu biasanya akan semakin cepat mendapat korban.

Cyber crime model ini biasanya meminta bayaran uang dengan cara transfer ke rekening tertentu.

Jadi, jangan mudah percaya jika Anda dihubungi seseorang yang mengaku sedang membutuhkan bantuan.

2. Fenomena Ransomware WannaCry

Beberapa tahun lalu jagat digital sempat diramaikan dengan kemunculan virus komputer Ransomware WannaCry yang mampu mengunci data komputer seseorang.

Untuk bisa membuka dan mengakses data, syarat yang harus Anda lakukan dengan membayar tebusan melalui e-wallet Bitcoin.


3. Catfishing di Dating App dan Media Sosial

Bedanya dengan cloning akun adalah catfishing menggunakan foto orang lain namun identitasnya merupakan identitas palsu.

Ini biasanya bisa Anda temukan di aplikasi dating atau di media sosial.

Nah, tujuan dari catfishing ini adalah sama-sama untuk menipu korban.

Kerugian yang ditimbulkan bisa mulai dari kerugian dalam bentuk uang dan barang.

4. Doxxing dan Cyberbullying

Doxxing yang berujung cyberbullying adalah hal yang sangat berbahaya.

Ini merupakan kegiatan pengambilan data pribadi dan menyebarkannya di internet.

Tujuan dari doxxing ini bermacam-macam, mulai dari sebagai gertakan, ancaman, mempermalukan hingga pemerasan.


Jenis–Jenis Cyber Crime


Setelah mengetahui tentang pengertian cyber crime dan contoh kasusnya, berikut ini merupakan jenis-jenis cyber crime yang banyak terjadi di dunia.

1. Pencurian Data

Aktivitas cyber crime yang satu ini biasanya dilakukan untuk memenuhi kepentingan komersil karena ada pihak lain yang menginginkan data rahasia pihak lain.

Tindakan ini tentu bersifat ilegal masuk ke dalam aktivitas kriminal karena bisa menimbulkan kerugian materil yang berujung pada kebangkrutan suatu lembaga atau perusahaan.

2. Cyber Terorism

Cyber terorism merupakan tindakan cyber crime yang sedang banyak diperangi oleh negara-negara besar di dunia, termasuk Indonesia.

Pasalnya, aktivitas cyber terorism kerap kali mengancam keselamatan warga negara atau bahkan stakeholder yang mengatur jalannya pemerintahan.

3. Hacking

hacker

Jenis cyber crime berikutnya adalah Hacking.

Tindakan berbahaya yang kerap kali dilakukan oleh para programer profesional ini biasanya secara khusus mengincar kelemahan atau celah dari sistem keamanan untuk mendapatkan keuntungan berupa materi atau kepuasan pribadi.

Jika menilik dari kegiatan yang dilakukan, hacking sebenarnya tidak selalu memiliki konotasi buruk karena ada pula hacker positif yang menggunakan kemampuannya untuk kegiatan bermanfaat dan tidak merugikan.

Misalnya, seorang hacker yang diberi tugas untuk melacak keberadaan seorang buronan atau hacker yang bekerjasama dengan pihak berwenang untuk memberantas aktivitas ilegal di ranah digital.



4. Carding

Carding adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penyalahgunaan informasi kartu kredit milik orang lain.

Para carder (pelaku carding) biasanya menggunakan akses cartu credit orang lain untuk membeli barang belanjaan secara online.

Kemudian, barang gratisan tersebut dijual kembali dengan harga murah untuk mendapatkan uang.

Tindak kejahatan digital dengan cara carding biasanya kerap terjadi di luar negeri.

Sementara untuk pengguna di Indonesia angka kasus yang tercatat belum terlalu besar seiring masih minimnya pengguna kartu kredit yang gemar bertransaksi di dunia maya.

5. Defacing

Di antara tindakan cyber crime sebelumnya, Defacing bisa dibilang menjadi aktivitas kejahatan online yang paling ringan.

Hal tersebut salah satunya karena para pelaku deface biasanya menyasar website-website non-profit seperti situs pemerintahan, sekolah, atau universitas.

6. Cybersquatting

Istilah cybersquatting mungkin belum begitu familiar di kalangan pengguna di Tanah Air.

Wajar memang pasalnya tindakan penyerobotan nama domain sendiri memang memerlukan modal serta kejelian yang tidak dimiliki banyak orang.

Hasil cyber crime ini biasanya berupa uang tebusan yang nilainya tidak wajar.

7. Cyber Typosquatting

Hampir mirip dengan cybersquatting, tindakan cyber typosquatting sama-sama mengincar nama domain milik perusahaan terkenal untuk dijadikan sasaran.

Bedanya, aktivitas ini memanfaatkan kemiripan nama domain serta kelalaian pengguna yang jarang memeriksa ulang URL website perusahaan.

Salah satu tujuan dari cyber typosquatting adalah untuk menjatuhkan citra baik dari brand bersangkutan dengan cara melakukan tindakan penipuan atau hal-hal ilegal lain yang melanggar undang-undang.

8. Menyebarkan Konten Ilegal

Menyebarkan konten ilegal yang melanggar undang-undang menjadi kasus cyber crime paling banyak diperhatikan.



Pasalnya, aktivitas ini biasanya melibatkan tokoh terkenal atau konten yang mampu memancing kontroversi.

Beberapa contoh konten ilegal yang masuk dalam ranah cyber crime di antaranya adalah video porno, penjualan senjata api ilegal, jual beli narkotika, dan lain sebagainya.

9. Malware

Seperti yang sudah kami jelaskan di dalam artikel tentang bahaya malware, Anda harus lebih waspada jika tidak ingin komputer atau website mengalami kendala.

Secara umum, malware terdiri dari beragam jenis, ada virus, trojan horse, adware, worm, browser hijacker, dan lain sebagainya.

Metode Cyber Crime

1. Sniffing

Ini merupakan suatu metode yang mengancam keamanan jaringan siber.Dalam konteks keamanan jaringan, serangan sniffing atau serangan sniffer sama dengan pencurian atau intersepsi data dengan mengumpulkan lalu lintas jaringan melalui packet sniffer (aplikasi yang ditujukan untuk menangkap paket jaringan).

2. Destructive device

Tindakan kejahatan siber yang bertujuan untuk merusak device dengan menggunakan media sebuah virus yang disisipkan ke dalam sebuah program.

3. Password Cracker

Ini merupakan kegiatan meretas atau membobol password orang lain. Untuk melakukan hal ini, pelaku akan menggunakan software untuk membuka enkripsi program atau password.

4. Distributed Denial of Attacks (DDoS)

Serangan DDoS (Distributed Denial of Service) adalah jenis serangan jaringan terdistribusi.

Bentuk serangan ini memanfaatkan pembatasan kapasitas sumber daya jaringan, seperti infrastruktur yang mendukung situs web perusahaan.

Serangan DDoS akan membuat banyak permintaan ke sumber online yang ditargetkan untuk membanjiri kapasitas situs web untuk menangani banyak request dan mencegahnya bekerja dengan benar.



5. Spoofing

Spoofing adalah tindakan salah mengartikan pesan sumber yang tidak dikenal sebagai berasal dari sumber yang dikenal dan dapat dipercaya.

Dalam bentuk sederhana, spoofing bisa berupa komputer yang meniru alamat IP, Address Resolution Protocol (ARP), atau server Domain Name System (DNS), atau bahkan serumit komputer yang memalsukan alamat IP, ARP, atau server DNS.


Cara Penanggulangan Cyber Crime

1. Membuat Undang-Undang

Cara paling elegan agar tindakan cyber crime tidak semakin merajalela adalah dengan membuat peraturan yang dimasukkan kedalam Undang-undang.

Penegakan hukum nantinya bakal membuat para pelaku cyber crime berpikir panjang sebelum melakukan tindakan kriminal karena dasar hukumnya jelas.

Di Indonesia, aturan mengenai cyber crime saat ini menginduk pada UU ITE.

Namun, sayangnya pola penindakannya masih belum maksimal dan seringkali terkesan dipaksakan.

Penegakan hukum di ranah dunia maya memang masih abu-abu karena dokumen elektronik sendiri belum bisa dijadikan sebagai barang bukti oleh KUHP.

2. Membentuk Lembaga Penanganan Khusus

Anda tentu tidak asing dengan Divisi Cyber Crime Mabes Polri.

Nah, saat ini kita memerlukan lembaga khusus seperti itu untuk menangkal dan menyelidiki potensi terjadinya tindak kejahatan di ranah digital.

Beberapa negara tercatat sudah mulai menerapkan konsep ini dengan membentuk lembaga khusus yang menangani persoalan cyber crime.

Kendati demikian hal tersebut hanya akan efektif jika diterapkan oleh banyak negara, sehingga tidak ada celah bagi pelaku cyber crime dimanapun mereka berada.

3. Memperkuat Sistem

Pengamanan sistem menjadi benteng pertama yang bisa kita andalkan untuk menghindari potensi cyber crime.

Untuk mengamankan sistem secara mandiri Anda bisa menambahkan beberapa add ons seperti Sertifikat SSL pada website, antivirus komputer, hingga melakukan pengamanan fisik pada jaringan untuk memproteksi server.

Terlepas dari itu, jika Anda memiliki website bisnis, pastikan menggunakan layanan VPS Indonesia dari Qwords.com yang sudah dibekali berbagai teknologi masa kini.

Alhasil, kejahatan cyber crime seperti malware atau defacing lebih bisa diminimalkan.



12 Cara Mengatasi Cyber Crime yang Efektif untuk Melindungi Data Penting


Mengenal Cara Mengatasi Cyber Crime

Anda harus mengetahui dan mempraktikkan cara mengatasi cyber crime berikut ini bila pernah menjadi korban sehingga kejadian buruk tersebut tidak terulang lagi.

Mengambil Kembali Data-Data yang Sempat Diretas

Peretasan data dan kerugian lainnya yang disebabkan cyber crime pasti membuat Anda panik. Namun, Anda tetap harus berpikir jernih agar tidak mengalami kerugian secara masif. Sebaiknya Anda lekas berupaya mengambil kembali data-data yang sempat diretas. Hubungi tim support IT untuk membantu mengembalikan data-data yang diretas pelaku cyber crime. Bila data-data Anda berhasil diselamatkan, barulah Anda bisa melakukan beberapa cara mengatasi cyber crime lainnya sebagai tindak lanjut.

Menggunakan Gadget untuk Kepentingan Pribadi

Penggunaan gadget yang dilakukan untuk kepentingan bersama memang rentan membuat Anda menjadi korban cyber crime. Karena bukan mustahil bila akun Anda akan disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Alangkah lebih baik bila Anda menggunakan gadget untuk kebutuhan pribadi. Lindungi gadget dengan username dan password supaya data-data penting Anda tidak bisa diakses sembarang orang.

Memprioritaskan Penggunaan Software Asli

Anda tak perlu ragu menyiapkan bujet demi mendapatkan software asli. Karena biasanya software bajakan sudah terkontaminasi malware atau jenis virus lainnya. Meskipun harga software asli lebih mahal, kualitasnya tentu sebanding dengan biaya yang mesti Anda keluarkan. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan update otomatis secara resmi jika menggunakan software asli.

Melakukan Update Software secara Rutin

Jangan mengabaikan manfaat update software secara rutin. Ternyata aktivitas ini merupakan salah satu cara mengatasi cyber crime yang ampuh. Software terbaru biasanya sudah dilengkapi proteksi keamanan yang lebih baik dari versi software sebelumnya. Sehingga penggunaan software versi terbaru akan melindungi data-data Anda dari incaran pelaku cyber crime. Risiko data hilang akibat virus pun semakin kecil kalau Anda rajin melakukan update software.

Mengaktifkan Data Encryption

Manfaat data encryption untuk melindungi data-data penting memang tak boleh dianggap remeh. Anda wajib mengaktifkan data encryption pada jaringan lokal seperti LAN atau nirkabel di rumah dan kantor. Aktivasi data encryption akan mencegah akses yang berstatus tidak sah serta meminimalkan risiko penyadapan teks.

Menggunakan Hosting yang Aman

Anda mesti cermat memilih layanan hosting yang aman ketika memilih website. Biasanya layanan hosting berkualitas dilengkapi sistem proteksi khusus untuk melindungi data dari serangan malware. Perlindungan ini akan membuat data-data website Anda tidak mudah diretas dan disalahgunakan pelaku cyber crime.

Menerapkan Konsep 2-Factor Authentication (2-FA)

2-Factor Authentication adalah suatu metode keamanan yang memungkinkan website melakukan verifikasi pengguna dengan kode yang langsung dikirim dalam waktu bersamaan (bersifat real time). Kini, konsep 2-FA sudah banyak diterapkan perusahaan teknologi kelas dunia seperti Google, Yahoo, dan Facebook. Website yang menggunakan konsep 2-FA tidak cuma mewajibkan penggunanya memasukkan username dan password, melainkan juga kode OTP yang dikirim via SMS atau email.

Menggunakan Password yang Unik

Password yang unik adalah salah satu cara mengatasi cyber crime. Kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan karakter pada password akan membuatnya lebih sulit diretas daripada password yang hanya terdiri dari huruf. Jadi, sebaiknya Anda menggunakan password unik yang mudah diingat secara pribadi. Usahakan untuk tidak menulis password dan memberitahukannya kepada siapa pun supaya kerahasiaannya tetap terjaga.

Mengganti Password secara Rutin

Membuat password yang unik saja belum cukup untuk mengamankan data-data dari incaran cyber crime. Jadi, sebaiknya Anda juga mengganti password secara rutin untuk menghindari risiko peretasan. Anda mesti memilih password yang unik dan tidak mudah diketahui orang lain. Hindari penggunaan password yang mudah diretas, contohnya tanggal lahir Anda, 12345, ABC123, dan lainnya.

Melakukan Backup Data secara Berkala

Salah satu kebiasaan baik yang termasuk cara mengatasi cyber crime adalah melakukan backup data secara berkala. Sebaiknya Anda menyimpan duplikat data di beberapa tempat, misalnya HDD eksternal, flash disk, dan cloud. Backup data akan mengurangi risiko kerugian saat Anda menjadi korban cyber crime. Pastikan kalau data-data yang sudah dicadangkan mudah diakses supaya aktivitas digital Anda tidak terhambat.

Meminimalkan Akses Koneksi Internet Gratis di Tempat Umum

Koneksi wifi gratis di tempat umum memang menyenangkan karena Anda bisa menghemat kuota internet. Sayangnya, akses koneksi internet tersebut juga kerap dimanfaatkan pelaku cyber crime untuk melancarkan aksinya. Karena akses internet gratis yang digunakan banyak orang membuat pelaku cyber crime lebih mudah melakukan peretasan. Sebaiknya Anda meminimalkan akses koneksi internet gratis di tempat umum dan hanya mengandalkan paket data.

Mengabaikan Email atau Notifikasi Lainnya yang Mencurigakan

Cara mengatasi cyber crime agar tidak terulang lagi juga membuat Anda harus lebih teliti mengabaikan email atau notifikasi yang mencurigakan. Kiriman email atau notifikasi tersebut biasanya menjadi jebakan untuk memuluskan rencana peretasan. Sebaiknya Anda mengabaikan dan langsung menghapus notifikasi apa pun yang mencurigakan dan tidak dikenali. Jangan mengambil risiko dengan menuruti rasa penasaran dan membuka notifikasi tersebut.


Kesimpulan

Itulah penjelasan singkat tentang pengertian cyber crime, jenis-jenis kejahatan, hingga cara penanggulangannya.

Saat ini aktivitas cyber crime memang meningkat pesat jika dibandingkan beberapa tahun lalu ketika internet belum memiliki banyak pengguna.

Dengan mengetahui informasi diatas semoga Anda bisa lebih waspada sehingga kejahatan yang tejadi di dunia maya ini tidak menimpa Anda sampai kapanpun juga.


Apa itu Hacker? Berikut adalah Definisi, Jenis, dan Cara Menghindarinya!

Serangan hacker adalah mimpi buruk semua pemilik website. Itulah mengapa setidaknya Anda harus punya wawasan dasar tentang apa itu hacker.

Sebab, kerugian yang ditimbulkan dari serangan hack tidak sedikit lho. Contohnya, jika Anda punya toko online, bisa saja hacker mencuri data pribadi pelanggan, data nomor rekening, dan data penting lainnya. Menyeramkan sekali, bukan? 

Tapi tak usah khawatir. Di artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu hacker, jenis-jenis hacker, hingga cara mencegah serangan hack. Tentunya info ini sayang sekali jika Anda lewatkan begitu saja.



Apa itu Hacker? 


Hacker adalah seseorang yang mampu menerobos sistem keamanan komputer atau jaringan komputer berbekalkan skill pemrograman yang mumpuni. Tujuannya pun bermacam-macam, mulai dari mengetes sistem keamanan hingga melakukan tindak kriminal. 

Tindakan hacker yang merugikan pihak tertentu merupakan tindakan kriminal. Contohnya seperti mencuri data pribadi pada website toko online untuk diperjual-belikan.

Lebih ekstremnya lagi, hacker dapat mengancam dan meminta tebusan untuk mengembalikan website seperti semula. 

Sementara itu, ada pula hacker yang dimanfaatkan untuk tindakan legal. Misalnya seperti menguji sistem keamanan data perusahaan tertentu.

Nah, di artikel ini, serangan hacker yang akan dibahas adalah serangan hacker yang merugikan pemilik website. 

Memang biasanya hacker mengincar website-website milik pemerintahan, perbankan, lembaga keuangan, atau perusahaan besar lainnya. 

Namun, jangan salah! Riset tahun 2019, ternyata 43% cyber attack juga menyasar website bisnis kecil. Itu artinya, semua pemilik bisnis online perlu waspada terhadap serangan hacker. Motifnya, tentu saja mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.



Apa Saja Jenis Hacker di Luar Sana?


Ternyata, ada banyak jenis hacker di dunia ini dengan tujuan yang berbeda-beda pula. Apa saja?

Black Hat Hacker — Ini adalah jenis hacker yang paling dikenal dan harus Anda waspadai. Black Hat Hacker adalah hacker yang melakukan aktivitas ilegal. Mulai dari meretas sistem, mencuri data, menyebarkan malware, memata-matai, dan masih banyak lainnya.

White Hat Hacker  — Jenis hacker ini menggunakan keahlian meretasnya untuk mengevaluasi kelemahan suatu sistem. Sehingga keamananya bisa ditingkatkan lagi dan aman dari serangan hacker lain.

Blue Hat Hacker  — Jenis ini hampir mirip dengan White Hat Hacker. Bedanya, Blue Hat Hacker adalah hacker pihak ketiga yang bekerjasama dengan perusahaan untuk menemukan titik lemah di sistemnya.

Grey Hat Hacker  — Hacker ini adalah jenis hacker yang sering melakukan aktivitas tidak etis, tapi masih belum melanggar hukum. Misalnya, sengaja meretas suatu sistem dan hanya akan diperbaiki jika diberi imbalan.

Red Hat Hacker  — Dikenal juga dengan sebutan Hacktivism, jenis hacker ini melakukan peretasan karena ingin menyampaikan pesan. Entah itu ideologis, politik, sosial, atau agama. Contoh Red Hacker yang terkenal adalah Anonymous atau WikiLeaks.

Script Kiddies  — Jenis hacker ini hanya bisa melakukan aktivitasnya menggunakan script yang diciptakan oleh orang lain. Efeknya, Script Kiddies biasanya diremehkan di kalangan hacker. Namun, tindakan yang mereka lakukan tetap saja merugikan orang lain.


8 Jenis Serangan Hacker yang Wajib Anda Waspadai!

ilustrasi hacker beserta jenis-jenisnya

Untuk mengetahui lebih detail seperti apa serangan hacker, mari simak uraian di bawah ini. Berikut ini jenis-jenis serangan hacker yang kerap kali dilakukan oleh para hacker:

1. Denial of Service (DoS) 

Serangan Denial of Service (DoS) adalah serangan terhadap server website Anda. Jika website Anda terkena serangan ini, pengunjung website Anda tidak akan bisa mengakses website Anda. Hal itu karena serangan ini akan membanjiri trafik pada server website Anda sehingga server overload.

Biasanya serangan ini merupakan serangan awalan. Setelah website Anda lumpuh, hacker akan meluncurkan serangan berbeda lainnya. Salah satu yang paling umum adalah serangan session hijacking. (akan dibahas di pembahasan berikutnya).

2. Man in the Middle (MitM)

Dari namanya, serangan jenis ini membuat hacker dapat berada di jalur komunikasi antara website Anda dengan server. Hacker jadi dapat mengetahui semua informasi dari transfer data yang terjadi antara website dan server. Salah satu jenis dari serangan ini adalah session hijacking. 

Session hijacking merupakan pembajakan terhadap website Anda, sehingga hacker dapat terhubung dengan server Anda. Ketika website Anda lumpuh, hacker bisa mengendalikannya dan mengubah alamat IP komputer Anda dengan IP komputer hacker. 

Alhasil hacker mendapatkan akses ke server Anda. Yang lebih berbahaya adalah, data-data Anda dapat dicuri oleh hacker tersebut. 

3. Malware 

Serangan Malware merupakan jenis serangan yang masuk ke sistem aplikasi maupun website melalui file, aplikasi, maupun website yang Anda buka. Misalnya Anda membuka link tertentu. Kemudian secara otomatis terdapat aplikasi yang terinstall secara otomatis. Di dalam aplikasi itulah hacker menyisipkan malware. 

Jika serangan malware ini berhasil masuk ke sistem, data penting Anda bisa diambil atau disalahgunakan. Beberapa jenis serangan malware yang populer adalah Ransomware, Trojan, Spyware, dan Macro Virus. Untuk mengetahui lebih detail tentang Malware Anda bisa baca artikel tentang Apa itu Malware dan Cara mengatasinya. 

4. Drive-by Attack

Serangan Drive-by sebenarnya masih berkaitan dengan serangan malware. Serangan ini merupakan metode yang biasanya digunakan untuk melancarkan aksi serangan malware. 

Hacker akan mencari website yang tidak aman untuk menyisipkan skrip berbahaya ke dalam kode HTTP atau PHP salah satu halaman. Dalam skrip tersebut kemungkinan telah disisipi malware yang bisa terinstall di komputer pengguna. 

Tak hanya mengincar website yang keamanannya lemah, serangan ini juga mengincar sistem operasi ataupun browser. Biasanya hacker akan memanfaatkan kelemahan sistem karena sistem keamanannya belum terupdate kelemahan sistem karena sistem keamanannya belum terupdate. 

5. Cross-site Scripting (XSS) 

Serangan ini  memanfaatkan website yang tingkat keamanannya lemah sebagai sarana untuk mendapatkan data pengunjung..

Hacker lalu memasukkan skrip tertentu dengan menggunakan malicious Javascript ke website. Ketika pengunjung mengunjungi website tersebut, data seperti username, password, dan data lainnya akan ditransfer ke hacker.

Alhasil hacker bisa mendapatkan data pribadi pengunjung untuk disalahgunakan. Serangan ini tidak hanya merugikan pemilik website, tetapi juga pengunjung website. 

6. SQL Injection 

Serangan SQL Injection merupakan serangan yang juga banyak dilakukan oleh para hacker. Serangan jenis ini menyerang database server untuk mencuri informasi username dan password, mengubah database, dan memasukkan konten berbahaya. 

Cara kerja serangan ini, yaitu dengan memanfaatkan celah keamanan dan memasukkan perintah SQL ke dalam database server. SQL sendiri merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat dan mengolah database. Jika serangan ini berhasil, database website Anda dapat dirusak, diubah, dan disalahgunakan. 

7. Phishing

Phising merupakan pencurian data oleh hacker dengan cara mengelabui korbannya. Jadi, tanpa disadari korban menyerahkan datanya begitu saja secara sukarela. Data yang dicuri mulai dari data pribadi, data akun, hingga data finansial Anda.

8. Credential Reuse

Apakah Anda menggunakan username dan password yang sama untuk berbagai kepentingan? Jika iya, saatnya Anda mengubah semua password tersebut. Sebab, kesamaan password bisa dimanfaatkan oleh hacker.

Jadi, Credential Reuse adalah saat hacker berusaha masuk ke akun-akun Anda yang lain setelah mendapatkan satu username dan password. Alhasil, semua akun Anda bisa dibobol hanya dari satu password saja.’


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANDAI AKU MENJADI GURU

  ANDAI AKU MENJADI GURU Jika aku jadi guru menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang sangat mulia. guru adalah orang tua kedua selain ibu ...